Jakarta -PT Pertamina telah menaikkan harga gas elpiji 12
kg dari Rp 70.200 menjadi Rp 117.708 per tabung. Agar lebih murah, perusahaan
menyarankan masyarakat agar membeli gas elpiji 12 kg pada agen-agen resmi.
Harga yang beredar di masyarakat kini bervariasi. Bahkan
ada yang menembus hingga Rp 150.000. Untuk menghindari harga yang tinggi dan
juga aksi nakal para pedagang yang menjual gas jauh di atas ketetapan
perusahaan, Pertamina menganjurkan masyarakat membeli melalui agen resmi.
"Jadi sebenarnya agar masyarakat tidak rugi. Belinya
itu harus di agen resmi. Kalau sudah di warung-warung itu harganya bisa jauh
lebih tinggi," kata Vice President Corporate Communication Pertamina, Ali
Mundakir di Bandara Halim Perdanakusuma, Minggu (5/1/2014)
Harga jual pada agen, menurut Ali merupakan patokan harga
akhir dari Pertamina. Harga itu sudah termasuk marjin keuntungan untuk agen.
Sehingga, tidak ada lagi penambahan biaya dalam penjualan gas.
"Itu cara kita mematok harga di akhir itu di agen.
Harga yang sudah ditetapkan itulah yang harusnya dijual ke konsumen karena
marjinnya sudah dihitung. Kalau yang jual lebih mahal itu biasanya yang
pengecer. Jadi dia beli di agen terus jual lebih mahal ke konsumen agar dapat
untung," paparnya.
Untuk menjangkau masyarakat lebih luas lagi, Pertamina
akan memaksimalkan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) sebagai tempat
penjualan elpiji baik yang subsidi 3 kg dan non subsidi 12 Kg. Dengan demikian,
masyarakat akan semakin mudah membeli elpiji di daerahnya masing-masing.
"Jadi masyarakat lebih mudah untuk membeli elpiji.
Jika diperlukan, Pertamina juga siap melakukan operasi pasar," tegasnya.
Analisis:
Ada benarnya juga jika masyarakat membeli di agen resmi
karena selisih harga yang dijual di agen resmi dengan diwarung lumayan besar.
Tetapi jika semua masyarakat membeli elpiji diagen resmi maka pemasukan yang
didapat oleh si pemilik warung akan berkurang dan masyarakat juga harus
mempertimbangkan jarak dari rumah dengan agen dan warung. Jika perjalanan yang
ditempuh sangat dekat dengan warung, kenapa tidak ? Karena selain dapat
menghemat waktu , masyarakat juga dapat meminimalkan resiko yang dihadapi
ketika hendak membeli elpiji 12kilo.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar