Pemerintah baru saja meluncurkan sistem perlindungan
kesehatan yang dilaksanakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Berbagai pihak menyatakan program ini
adalah jaminan kesehatan terbesar di dunia.
Sebagaimana yang dilansir Bloomberg, Kamis (2/1/2013),
BPJS kesehatan adalah program asuransi kesehatan terbesar di dunia. Karena itu,
banyak negara yang menunggu keberhasilannya, setelah implementasi program
serupa yang dilakukan di Amerika Serikat atau Obamacare dinilai bermasalah.
Pada tahap pertama, program BPJS kesehatan ini
ditargetkan bisa men-cover sekitar 116 juta-140 juta peserta di seluruh
Indonesia. Jumlah tersebut diharapkan bisa naik seiring perjalanan waktu.
Pemerintah juga akan menyediakan dana hingga sekitar Rp
35 triliun untuk menopang agar program tersebut berjalan pada tahun-tahun
pertamanya.
Namun, besarnya jumlah peserta yang di-cover BPJS
kesehatan, membuat program ini dipertanyakan kemampuannya. Bloomberg mencatat
beberapa hal yang menjadi "taruhan" pemerintah untuk program ini
antara lain adalah jumlah dokter yang terbatas untuk menangani jumlah pasien
yang cukup banyak. Selain itu, kesadaran publik terhadap program ini masih
rendah.
Memang tak dimungkiri, saat peluncuran BPJS kesehatan
beberapa hari lalu, tidak ada antrean masyarakat di lokasi yang ditunjuk
sebagai tempat pendaftaran. Dengan menilik itu, sebenarnya terlihat betapa
program BPJS kesehatan ini tidak tersosialisasikan dengan baik kepada
masyarakat dalam skala yang luas.
Hal ini berbeda dengan Obamacare saat program tersebut
diluncurkan. Masifnya sosialisasi membuat masyarakat AS mengetahui adanya
program jaminan kesehatan oleh pemerintah. Jutaan warga AS lantas mendaftar
secara online saat program tersebut diluncurkan, sehingga membuat website
pendaftaran langsung ngedrop.
Kendala lainnya untuk implementasi BPJS kesehatan adalah
terbatasnya pasokan obat-obatan, data pasien yang tidak akurat, serta praktik
kesehatan yang masih berstandard lokal.
Menanggapi berbagai kendala itu, Menteri Kesehatan
Nafsiah Mboi berkilah, untuk tahun-tahun pertama, pasti banyak kekurangan.
"Kami menyadari banyak kekurangan dan belum sempurna pada tahap awal
pelaksanaan," ujarnya.
Analisis :
Dengan adanya BPJS ini saya rasa dapat membantu masyarakat Indonesia untuk menangani masalah kesehatan. Seperti yang sudah kita tahu bahwa tingkat ekonomi masyarakat sangat rendah sehingga banyak masyarakat yang tidak mendapat pelayanan yang semestinya pada rumah sakit. Pasti yang diutamakan yang dapat membayar administrasi. Tetapi program BPJS juga harus dilaksanakan dengan maksimal agar dapat berjalan dengan lancar tanpa kendala seperti yang sudah terjadi pada negara lain.
Sumber :
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/01/02/1455419/BPJS.Jadi.Program.Asuransi.Kesehatan.Terbesar.di.Dunia
Sumber :
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/01/02/1455419/BPJS.Jadi.Program.Asuransi.Kesehatan.Terbesar.di.Dunia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar